KAJEN (KN),- Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, mengajar Kuliah Umum di kelas D3 Akuntansi PSDKU Universitas Diponegoro (Undip) Peka...
KAJEN (KN),-
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, mengajar Kuliah Umum di kelas D3
Akuntansi PSDKU Universitas Diponegoro (Undip) Pekalongan, Kajen, Senin pagi (9/9/2019).
Dengan materi bertajuk "Era Millenial:
Mampukah Akuntan Sebagai Pemersatu Bangsa", Bupati didampingi Ketua
Lembaga Pengelola PSDKU Undip, Redyanto Noor, Kaprodi D3 Akuntansi PSDKU Undip,
Sudarno dan M. Agus Suryono, sebagai narasumber kedua.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Rektor
Undip beserta jajaran Akademika yang secara terus-menerus melakukan kerjasama
dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan,” kata Bupati Pekalongan, usai mengajar
di Kampus PSDKU Undip Pekalongan,
Ia pun mengucapkan selamat datang kepada para
mahasiswa yang kebanyakan hampir 90 persen berasal dari luar
Kabupaten Pekalongan.
Dijelaskan Bupati, Kabupaten Pekalongan
dahulu bisa dikatakan zero perguruan tinggi. Berbeda dengan sekarang yang sudah
hadir banyak perguruan tinggi seperti PSDKU Undip, IAIN, ITS NU, Politeknik
Pusmanu dan UMPP.
“Mungkin akan segera menyusul perguruan
tinggi lainnya karena wilayah Kabupaten Pekalongan sangat kondusif untuk
pengembangan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,” terang Bupati.
Lebih lanjut, dikatakan, dengan kehadiran
mahasiswa di Kabupaten Pekalongan ini sangat memberikan peran yang positif.
Pertama, dapat memberikan motivasi para
pelajar yang masih belajar di pendidikan menengah (SMA sederajat). Kedua, bisa
mewarnai kegiatan-kegiatan yang ada di Kabupaten Pekalongan.
Dan yang ketiga, mereka akan menjadi agen
bagi Kabupaten Pekalongan di daerahnya masing-masing guna memperkenalkan
potensi yang ada di Kabupaten Pekalongan ini seperti batik dan potensi-potensi
lainnya.
“Disamping itu juga yang lebih penting lagi
adalah menumbuhkan perekonomian di Kabupaten Pekalongan seperti industri
makanan, kos-kosan, laundry dan lainnya,” tuturnya.
Misi besar hadirnya perguruan tinggi adalah
bagaimana agar Kabupaten Pekalongan ini mendukung pemerintah untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia karena angka partisipasi kasar perguruan tinggi
masih jauh dari harapan.
Dengan hadirnya perguruan tinggi di Kota
Santri ini akan meningkatkan angka partisipasi kasar perguruan tinggi di
Indonesia.
“Kami sangat terbuka bagi perguruan-perguruan
tinggi lain yang akan membuka di Kabupaten Pekalongan. Karena semakin banyak
perguruan tinggi akan semakin baik seperti kota-kota yang lain di Jawa Tengah,”
harapnya.
Misalnya, Kota Semarang, Surakarta, Salatiga
dan Purwokerto. Mudah-mudahan Kabupaten Pekalongan akan menyusul sebagai pusat
untuk pertumbuhan perguruan tinggi baru di Jawa Tengah melengkapi kota-kota
yang sudah ada.
Dalam kesempatan mengajar tersebut, Bupati
memberikan doorprize kepada beberapa mahasiswa, yang sebelumnya disampaikan
pertanyaan oleh Bupati kepada mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaan.
Pewarta : slam. S. U
Editor : deha