JAKARTA (KN),- Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, menegaskan, masih tertinggalnya kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dibandingkan n...
JAKARTA (KN),- Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo,
menegaskan, masih tertinggalnya kualitas pendidikan tinggi di Indonesia
dibandingkan negara lain di dunia, bahkan di Asia, merupakan tantangan terbesar
yang harus diselesaikan sebelum Indonesia memasuki usia 100 Tahun Kemerdekaan
pada 2045.
Hal itu disampaikan dalam siaran persnya, kepada
kamangkaranews.com, saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional dengan
tema 'Peranan DPR RI dalam Pengawasan Pelaksanaan Pendidikan Tinggi di
Indonesia', di Jakarta, Sabtu (31/08/19).
Ia menyebutkan, Quality Service World
University Ranking pada 19 Juni 2019 merilis laporan 1.000 universitas terbaik
dunia, Indonesia hanya berhasil mengirimkan 9 Universitas.
“Universitas Indonesia berada di peringkat
ke-296, Universitas Gadjah Mada di peringkat ke-320, disusul Institut Teknologi
Bandung di peringkat ke-331,” sebut dia.
Padahal dari segi anggaran, DPR RI telah
mengalokasikan 20 persen dana APBN 2020 untuk sektor pendidikan, sesuai amanah
UUD 1945, jumlahnya mencapai Rp 505,8
triliun atau meningkat 2,7 persen dibanding APBN 2019 lalu sebesar Rp 492,5
triliun.
“Managemen pengelolaan dana pendidikan tersebut
yang perlu diperbaiki pemerintah agar bisa mendongkrak kualitas pendidikan,
termasuk pendidikan tinggi," ujar Bamsoet
Turut menjadi narasumber, antara lain, Deputi
Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kilik
Ro, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara,
Syahrial Mukhtar dengan moderator, Effendi Gazali.
Hadir pula Rektor Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama) Rudy Harjanto, Direktur Program Pascasarjana Universitas,
Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Paiman Raharjo.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang
meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menguraikan,
mulai di APBN 2019, DPR RI dan pemerintah sudah menganggarkan dana abadi riset,
dimulai dengan Rp 990 miliar dan akan ditingkatkan secara bertahap.
Secara berkala, DPR RI dan pemerintah juga
telah menaikan anggaran dana abadi pendidikan dari Rp 35 triliun menjadi Rp 55
triliun, dengan target mencapai Rp 100 triliun.
DPR RI dan pemerintah juga sepakat mulai APBN
2020 ini ada pengalokasian dana abadi kebudayaan untuk memperkuat sektor
pendidikan. Jumlahnya mencapai Rp 5 triliun dan akan bisa digunakan mulai tahun
2021.
“Melalui pemanfaatan anggaran secara tepat
guna dan tepat sasaran, diharapkan akan simultan dengan peningkatan daya saing
sumber daya manusia Indonesia dan berbagai dana tersebut bisa dikelola dengan
baik oleh pemerintah,” harap Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Pemuda
Pancasila.
deha--