Pengembangan Pariwisata Harus Didukung Anggaran
KUNINGAN (KN),- Pengembangan potensi
pariwisata Kabupaten Kuningan harus didukung anggaran yang memadai karena tidak
bisa hanya sebatas cerita saja tapi perlu biaya operasional, sarana prasarana dan
pembangunan infrastrukturnya.
Hal itu diungkapkan Kadis Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan, Jaka Chaerul, kepada media ini
di ruang kerjanya, Kamis (4/7/2019).
“Pengembangan pariwisata tidak cukup hanya dengan
kreatifitas, inovasi dan konsep di atas kertas, namun harus adanya dukungan
anggaran agar program tersebut bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya,”
katanya.
Ia mengibaratkan seorang penari yang akan
pentas di atas panggung, jika tidak dimake up dan didandani mana mungkin akan
menarik para penonton.
Begitu pula dengan potensi pariwisata yang
ada di Kuningan, apabila tidak dibangun sarana dan prasarana sesuai
peruntukannya akan sulit untuk memasarkan kepada calon wisatawan lokal maupun
manca negara.
Bahkan ketika rapat dengan Komisi II DPRD
Kuningan, ia pernah mengusulkan dan memberikan pemahaman soal itu. Apalagi jika
diselaraskan dengan Visi dan Misi Kuningan MAJU (Ma’mur. Agamis, Pinunjul
Berbasis Desa 2023).
“Target ke arah sana dari bidang kepariwisataan
sangat sulit tercapai apabila potensi pariwisata tidak dikembangkan dengan optimal
yang didukung anggaran secara profesional dan proporsional,” katanya.
Menyikapi Tour de Lingggarjati (TdL) ke-5
tanggal 12-15 September 2019, ia menjelaskan, kegiatan itu sangat bagus dalam
upaya mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Kuningan kepada peserta TdL,
turis domestik dan luar negeri.
“Seperti sekali mendayung tiga pulau
terlampaui, ada olahraga sepeda, promosi pariwisata dan kreatifitas para pemuda
menggelar atraksi maupun lomba lintas alam, lomba pidato dan menggambar.
Artinya tiga kegiatan dalam satu judul,” katanya.
Pemikiran tersebut pernah ia sampaikan ketika
assesment di hadapan para penguji dari UNPAD Bandung di Hotel Horison beberapa
waktu lalu. Karena eselon II secara rutin diwajibkan mengikuti assesment.
“Terus terang kami merasa geregetan dengan
kondisi saat ini. Di satu sisi harus mengembangkan potensi pariwisata agar mampu
memberikan kontribusi kepada PAD sedangkan langkah kami dibatasi oleh anggaran,”
katanya.
deha--
Post a Comment