Sarana Olahraga Prestasi di Kabupaten Kuningan Sangat Minim
KUNINGAN (KN),- Sarana olahraga prestasi di
Kabupaten Kuningan sangat minim, baik peralatan maupun tempat latihan untuk masing-masing
cabang olahraga (cabor).
“Misalnya cabor bela diri Pencak Silat, Karate
dan Taekwondo perlu gedung untuk tempat latihan jangan disatukan dengan cabor
lainnya,” kata Kadis Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan, Jaka Chaerul, usai membuka
Festival Pencak Silat di GOR Ewangga, Kamis (4/7/2019).
Tempat latihan setiap cabor harus terpisah,
sehingga para atlet bisa lebih berkonsentrasi dalam upaya meningkatkan prestasi
demi nama baik Kabupaten Kuningan, termasuk kolam renang khusus olahraga.
“Selama ini jika ada cabor sedang latihan
maka cabor lainnya tidak bisa menggunakan karena tempatnya dipakai. Bahkan peralatan
pun sangat minim, seperti meja untuk cabor tenis meja, papan catur dan meja
bilyard.
Menurutnya, target prestasi olahraga harus didukung
dengan sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar agar para atlet
bersemangat ketika latihan.
“Contoh, lapangan futsal di Kabupaten Kuningan
berukuran 40 x 20 meter sedangkan standarnya 60 x 20 meter. Ketika bertanding
di Jatinangor, para atlet terlihat ripuh (tidak mampu, red) dengan luas lapangan
yang sesuai aturan,” katanya.
Bukan hanya itu, peralatan untuk para juri ketika
memberikan nilai suatu lomba seharusnya sudah digital sehingga angka tersebut
bisa langsung diketahui penonton di lokasi pertandingan. Namun di Kabupaten Kuningan
masih konvensional dicacat dalam kertas.
Terkait kegiatan Pencak Silat di GOR Ewangga
pada hari ini, ia mengapresiasi karena olahraga tersebut perlu terus
dikembangkan agar jangan sampai hilang.
“Ketua IPSI Kuningan, Pak Ukas Suharfaputra
juga pernah menyampaikan tentang Program Pembinaan Latihan Daerah (PPLD)
bertujuan untuk mendidik, membina atlet berbakat dan diharapkan mampu meningkatkan
prestasi,” katanya.
Silat merupakan olahraga seni dan olahraga
prestasi yang banyak digemari karena turun temurun dan merupakan warisan budaya
Indonesia.
“Bahkan Menpora RI pernah mencanangkan Pencak
Silat bukan hanya dikembangkan secara nasional namun bertaraf internasional,”
katanya.
deha--
Post a Comment