Misteri Hutan Larangan, Pantangan Melilitkan Kain di Pundak





KUNINGAN (KN),- Hutan Larangan berada di pinggir jalan pertigaan menuju Kampung Bingbin (jalan buntu) dan Pasir Muncang Desa Cibinuang, Kecamatan Kuningan merupakan area hutan yang menyimpan misteri menakutkan.

Jika melewati jalan tersebut, ada pantangan jangan membelitkan atau melilitkan maupun menyimpan benda sejenis kain di leher atau pundak, seperti handuk, selendang, syal dan lain sebagainya.

Menurut masyarakat setempat, di kawasan hutan itu pernah beberapa kali ada kejadian mistis yang menghebohkan.

“Misalnya saja ada pengemudi kendaraan truk disasabkeun (disesatkan, red) oleh penghuni ghoib hutan tersebut,” kata perangkat Desa Cibinuang, Makid Perwata didampingi rekan kerjanya Aang Nugraha, kepada media ini, Rabu (17/7/2019).

Menurut Makid, pengakuan sang sopir setelah tersadar, ketika kendaraannya melewati Hutan Larangan terlihat jalan yang lebar, sehingga leluasa memacu kendaraannya.

Namun kata masyarakat yang melihat truk itu, justru posisi kendaraan sedang berhenti terperosok rimbunan pohon bambu dan semak belukar tapi mesinnya tetap hidup dan roda ban berputar sehingga mengundang perhatian orang yang melintas jalan itu.

“Setelah dibantu dan disadarkan masyarakat, ternyata di pundak sang sopir terdapat handuk kecil,” katanya.

Kejadian serupa pernah dialami petani warga Cikopo yang memiliki kebun di sekitar Hutan Larangan. Petani itu diantar warga lainnya, kemudian yang mengantarnya disuruh pulang duluan dan sudah sampai ke kampungnya di Cikopo.

Setelah ditunggu sekian lama tidak kunjung pulang hingga hujan besar diiringi suara petir begitu menggelegar, warga Cikopo beramai-ramai mencari petani itu dan tidak bisa ditemukan.

“Anehnya pada waktu tengah malam, orang yang dicari pulang sendirian dan nampak seperti linglung (pikiran tidak sadar, red). Kemudian diterapi kurang lebih tiga hari dan kembali sadar. Petani itu pun menceritakan ketika berada di Hutan  Larangan pepohonan dan semak belukar disana seperti jalan,” kata Makid. 

Hal yang sama dialami pedagang minyak yang membawa dagangannya dipikul dan di pundaknya terdapat handuk kecil. Menurut pengakuannya, lokasi disana terlihat banyak rumah besar tapi orang-orangnya tidak ada.

“Begitu pula seorang perempuan yang bekerja sebagai penilik sekolah pernah tersesat karena pada saat melewati jalan itu mengenakan selendang yang membelit lehernya,” kata Aang.

Dijelaskan Makid, nama Hutan Larangan sudah ada sejak dahulu sebelum di kawasan itu terdapat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Cibinuang.

Pantangan melilitkan kain di pundak atau leher, bukan hanya untuk tamu atau orang dari luar Cibinuang saja tetapi juga kepada warga setempat.

Kejadian mistis di Hutan Larangan, mau dipercaya atau pun tidak terserah pribadi masing-masing. Apalagi di zaman modern dengan kemajuan teknologi begitu cepat terkadang manusia menjadi sombong tidak mengakui adanya alam ghoib.

ALLAH SWT selain menciptakan alam nyata (dunia) juga alam ghoib. Itu terdapat dalam Kitab Suci Al-Qur’an, diantaranya QS Al-Baqarah : 33 berbunyi “Sesungguhnya Aku mengetahui segala yang ghaib di langit dan di bumi dan Aku mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan”.

Atau QS Adz Dzariyat ayat 56, Allah berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa jin bukanlah sekedar mitos atau sesuatu yang diragukan keberadaannya.

Perlu diingat, percaya kepada Kitab Allah (Al-Qur’an) adalah Rukun Iman Ketiga. Jika orang yang mengaku Islam tidak percaya kepada Al-Qur’an berarti perlu dipertanyakan keislamannya.

Al-Qur’an sebagai Kitab Suci Umat Islam dan sumber rujukan utama membahas berbagai hal dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Qur’an juga sarat dengan penjelasan ilmu pengetahuan.

“Salah satu pengetahuan yang diterangkan Al-Qur’an ialah makhluk halus, baik malaikat, jin, hingga setan,” kata Makid menutup pembicaraan.
    
deha--


Diberdayakan oleh Blogger.