Ulama Diajak Kendalikan Inflasi dan Deflasi Daerah





KUNINGAN (KN),- Kabag Ekonomi Setda Kuningan, Toto Toharuddin, mengatakan, ulama dan ketua Ormas Islam diharapkan bisa mengajak umatnya untuk membangun ekonomi agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Hal itu diungkapkan usai kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2019 di Gedung PUI, Kamis (14/3/2019).

Menurutnya, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kali ini mengundang ulama karena ulama pasti didengar oleh umatnya agar angka inflasi di Kabupaten Kuningan turun dan deflasi naik agar seimbang.

Tujuan FGD ingin mempersatukan ormas-ormas Islam berbicara fokus bagaimana peran ulama untuk membangiktkan ekonomi umat dan mengendalikan ekonomi di daerah.

“Artinya ulama mulai bicara mengimplementasikan kalimat ‘makan dan minumlah jangan berlebihan’ artinya sesuai kebutuhan tidak sesuai keinginan. Tekadang gaya hidup masyarakat sekarang bukan kebutuhan yang ingin dicapai tapi keinginan,” katanya.

Dengan kata lain, pengaruh gengsi mereka lebih menyukai berbelanja di luar Kabupaten Kuningan dibandingkan di daerah sendiri.

“Sekarang bagaimana di daerah punya potensi dan dikembangkan oleh semua,” katanya.



Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Kuningan, Ika Acep Purnama, yang juga Dewan Penasehat perempuan yang ada di Ormas Islam, mengatakan, ia konsisten dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
  
“Dalam 10 pokok program PKK sudah tersirat pemberdayaan masyarakat. Oleh karenanya, kami selalu mengajak masyarakat, khususnya para ibu dan perempuan untuk turut membangun ekonomi keluarga,” katanya.  

FGD dihadiri ketua atau pengurus ormas Islam yaitu NU, Muhammadiyah, Persis dan PUI. Selain itu juga, Asisten Pembangunan Setda Kuningan dan Ketua Baznas Kabupaten Kuningan.

deha--


Diberdayakan oleh Blogger.