Viral Kuningan Kabupaten Termiskin Kedua di Jabar, Kades Margasari “Angkat Bicara”




KUNINGAN (KN),- Terkait pemberitaan di kamangkaranews.com edisi 18 Januari 2020 yang menayangkan pernyataan Yusron Kholid tentang posisi Kabupaten Kuningan menempati urutan kedua kabupaten termiskin di Jawa Barat, Kades Margasari, Kecamatan Luragung, Asep Suhemi “angkat bicara”.


Kepada jurnalis kamangkaranews.com, Asep mengakui dirinya banyak menerima telepon dari kades-kades lainnya, termasuk dari luar Kabupaten Kuningan yang menanyakan kebenaran berita tersebut karena pemberitaannya menjadi viral hingga di media sosial.

“Terus terang saja berita itu menjadi viral, karena bukan hanya dibaca masyarakat di Kuningan saja tapi sudah tersebar luas, sehingga saya banyak mendapat pertanyaan dari rekan-rekan kades dari luar Kabupaten Kuningan,” katanya di kantor Pemdes Margasari, Jumat (31/1/2020).

Bahkan dalam forum rapat para kades di Kabupaten Kuningan, ia mengatakan sering mendapat pertanyaan yang sama mengenai posisi Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten termiskin urutan kedua di Jawa Barat.

“Saya sengaja mengundang redaksi media online kamangkaranews.com agar sikap saya dapat diekpose dan ditransformasikan informasinya kepada publik atau pembacanya,” katanya.

Menurutnya, apa yang disampaikan mantan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Kuningan timingnya kurang tepat karena data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat dilakukan pada tahun 2016 yang mengacu kepada pendataan tahun 2014, sedangkan sekarang sudah tahun 2020.

Data BPS Provinsi Jawa Barat itu menyebutkan angka kemiskinan di Kabupaten Kuningan mencapai 12,72 persen atau 133.600 orang. Angka kemiskinan di Kabupaten Kuningan lebih tinggi dibandingkan kemiskinan di tingkat Provinsi Jawa Barat yang hanya 9,18 persen dan nasional 10,98 persen.

“Saya tidak menyalahkan BPS Provinsi Jawa Barat tetapi saya sangat menyayangkan kenapa Pak Yusron membuka kembali pendataan tahun 2014 atau 6 tahun yang lalu dan dibicarakan pada tahun 2020 ?,” tanya Asep.

Statemen dari politisi PPP itu, lanjut Asep, membingungkan masyarakat Kabupaten Kuningan dan secara psikologis berdampak kepada semangat bekerja penyelenggara pemerintahan mulai dari Bupati Kuningan hingga para kepala desa.

“Satu lagi yang membuat saya heran, kenapa Pak Yusron hanya mengatakan Kabupaten Kuningan saja sedangkan daerah lain yang menempati urutan pertama kota/kabupaten termiskin di Jawa Barat berdasarkan data BPS Jawa Barat tidak disebutkan ?. Kemudian daerah mana urutan ketiga, keempat dan seterusnya ?,” tanya dia lagi.

Oleh karenanya, ia mengajak seluruh warga Kabupaten Kuningan dan berbagai kalangan untuk tetap tenang dan fokus bekerja untuk menyukseskan Visi Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, Pinunjul Berbasis Desa 2023).

“Mari kita dukung Bupati Kuningan, Pak Acep Purnama untuk menyelesaikan program kerjanya menyukseskan Visi Kuningan MAJU (Ma’mur, Agamis, Pinunjul Berbasis Desa 2023),” harapnya.

deha

Diberdayakan oleh Blogger.