Ancaman Ideologis Terhadap Pancasila Harus Dilawan




JAKARTA (KN),- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, menegaskan, toleransi haruslah menjadi kebutuhan bagi semua elemen bangsa, karena kebhinnekaan adalah elemen pembentuk bangsa.

“Kebhinnekaan bukan hanya fakta sosiologis yang hanya diterima sebagai sesuatu yang given, tetapi harus terus menerus dirawat,” kata Bamsoet saat menjadi Keynote Speech dalam Seminar Nasional 'Merawat Kemajemukan, Memperkuat Negara Pancasila', yang diadakan SETARA Institute, di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Menurutnya, kesadaran kebangsaan yang mengkristal yang lahir dari rasa senasib dan sepenanggungan akibat penjajahan telah berhasil membentuk wawasan kebangsaan Indonesia.

“Seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928, yaitu tekad bertanah air satu dan berbangsa satu serta menjunjung bahasa persatuan, Indonesia," tegas Bamsoet.

Ketidakmampuan dan ketidaksiapan sebagian masyarakat untuk menerima kemajemukan tersebut telah mengakibatkan terjadinya berbagai gejolak yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini telah terjadi sejak awal kemerdekaan hingga reformasi, selalu ada dalam bentuk, motif dan gerakan yang berbeda-beda. Agama sebagai salah satu jenis identitas yang sifatnya majemuk di Indonesia, juga turut melahirkan berbagai gejolak tersebut, bahkan di antaranya cenderung bersifat radikal. 

Ekspresi keagamaan di ruang publik yang intoleran dengan sendirinya mengancam segi-segi kemajemukan. Hari ini, bukan hanya kemajemukan yang terancam, tetapi juga ancaman ideologis terhadap negara Pancasila menjadi nyata adanya.

“Oleh karenanya, saya ingin kembali menggarisbawahi prakarsa dan intervensi untuk mereduksi ancaman tersebut saat ini menemukan urgensinya,” pungkas Bamsoet.

deha--

Diberdayakan oleh Blogger.