Sri Laelasari : Mata Air Bukan Air Mata Bagi Generasi yang Kehilangan Sumber Kehidupan
KUNINGAN (KN),- Anggota DPRD Kabupaten Kuningan Fraksi Partai Gerindra, Sri Laelasari, mengatakan, sekarang ini mata air bukan lagi air yang mengalir tapi air mata bagi generasi yang kehilangan sumber kehidupan.
Hal itu dikatakan usai menghadiri Diesnatalis ke-22 Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (HIMAPA) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kuningan, di Student Center (SC) Iman Hidayat Kampus I Uniku, Minggu (11/5/2025).
Menurut Sri yang dikenal sebagai aktivis pelestarian alam dan lingkungan hidup, menegaskan, Kabupaten Kuningan diberikan anugerah alam yang luar biasa, salah satunya Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, bulan sekedar tempat petualangan pencinta alam tapi pusat kehidupan.
"Di Gunung Ciremai terdapat beragam flora fauna dan tentu saja mata air yang menjadi sumber kehidupan bagi ribuan warga di sekitarnya, mata air adlaah detak jantung alam jika tidak jaga akan mengering maka mata air bukan lagi yang mengalir tapi air mata bagi generasi kehilangan sumber kehidupan," tegasnya.
Oleh karena itu, ia terus mendorong program gerakan untuk oksigen yang tidak hanya fokus terhadap penghijauan tapi pelestarian mata air, pengurangan polusi dan peningkatan kesadaran ekologis masyarakat.
"Saya ingin semua sadar menjaga lingkungan bukan pekerjaan satu orang atau kelompok namun gerakan bersama," harap Sri yang dikenal dengan sebutan Bunda Kohe karena selalu kritis terhadap pencemaran lingkungan akibat limbah dari kotoran hewan peternakan yang dibuang sembarangan.
Terkait eksistensi HIMAPA, ia menilai bahwa organisasi mahasiswa tersebut merupakan contoh nyata. Organisasi tidak hanya cinta berpetualang tapi juga cinta menjaga. Bukan hanya naik gunung menikmati alam namun turun tangan menjaga dan merawat Gunung Ciremai.
"Mari kita jaga Gunung Ciremai bulan hanya puncak tertinggi secara geografis tetapi simbol tertinggi dari kesadaran ekologis kita," ajaknya.
Pewarta : deha.
Post a Comment