Banyak Warga Muncangela Diduga Terpapar DBD, Pemdes Belum Terima Laporan
KUNINGAN (KN),- Banyak warga masyarakat Blok Puhun Wetan, Desa Muncangela, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, diduga terpapar penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) dan diantaranya dirawat inap di Rumah Sakit Permata, bahkan ada yang masuk ICU Rumah Sakit Wijaya Kusumah, Kuningan.
Salah seorang warga Blok Puhun Wetan, Desa Muncangela, Hamdi Ramdhani, kepada kamangkaranews.com, Kamis (5/12/2024), mengatakan, ia membawa ibunya yang bernama Siti Maemunah ke Rumah Sakit Permata, Selasa (3/12) sore.
"Saat masuk ke rumah sakit informasi dari dokter kadar trombosit ibu saya 65.0000 mcL, sedangkan trombosit normal pada orang sehat berkisar antara 150.000–450.000 per mikroliter darah (mcL) dan wanita dewasa seharusnya 157.000–371.000 mcL," sebutnya.
Saudaranya bernama Rahma yang rumahnya tidak jauh dari rumah dia, dibawa ke ICU Rumah Sakit Wijaya Kusumah. Sedangkan warga lainnya tidak dirawat di rumah sakit karena menganggap bukan terserang DBD.
Ia mendengar bahwa ada lima warga tetangganya yang sakitnya mirip dengan yang dialami ibunya. Menurutnya, kemungkinan di blok terdekat yaitu Blok Puhun Kulon juga banyak yang terserang DBD dan hal itu sudah berlangsung selama seminggu yang lalu.
"Pihak RS Permata belum memberikan surat keterangan tapi tadi malam ada saudara saya sudah menelpon Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan supaya ditembuskan ke Kecamatan Cipicung untuk melakukan pencegahan DBD," katanya.
Ia pun mengusulkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, sebaiknya dilakukan fogging (pengasapan dengan bahan pestisida untuk membunuh nyamuk dewasa, terutama yang membawa penyakit DBD).
Terpisah, Sekretaris Desa Muncangela, Didin Pahrudin, saat dikonfirmasi mengatakan, pihak Pemdes belum tahu apakah warga yang dirawat di rumah sakit itu terkena DBD atau bukan karena belum ada informasi dari pihak Puskesmas Cipicung.
"Biasanya rumah sakit itu memberikan pemberitahuan kepada Puskesmas jika ada warga di wilayah kerja Puskesmas terkena DBD dan dirawat di rumah sakit," katanya.
Ia menambahkan, sebelum Pilkada 2024 ada warga yang melaporkan terkena DBD dan seluruh tempat di Desa Muncangela yang menjadi tempat genangan air dibersihkan, termasuk bak kamar mandi.
"Ternyata orang yang sakit tersebut bukan DBD tapi penyakit lambung yang mengalami demam cukup tinggi," katanya.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, R. Ayip Syarif Rahmat, ketika diminta pendapatnya, mengatakan, pemerintah mulai tingkat desa, kecamatan dan kabupaten seharusnya peka terhadap kondisi masyarakat dan segera melakukan tindakan agar DBD tidak meluas ke tempat lainnya.
"Termasuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas Cipicung harus tanggap menyikapi suspek DBD di Desa Muncangela," katanya.
Pewarta : deha.
Post a Comment