Tanpa Pungutan ke Orangtua Murid, SMPN 2 Kuningan Bangun Masjid Uswatun Hasanah



KUNINGAN (KN),- Pembangunan Masjid Uswatun Hasanah SMPN 2 Kuningan, Jalan Otista, Kelurahan/Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, selama satu tahun tujuh bulan, sekarang sudah selesai 95 persen.


Kepala SMPN 2 Kuningan, Sade Tahya Hadik, kepada kamangkaranews.com,  Senin (13/2/2023) menyebutkan, pembangunan masjid panjang 42,5 meter x lebar 18 meter berlantai dua memerlukan biaya Rp1,2 milyar tidak ada pungutan kepada para orangtua murid.


Disebutkan, ada beberapa sumber biaya dan pengadaan material pembangunan masjid, yaitu lelang para guru. Artinya masing-masing guru menyediakan pasir, semen, batu granit, besi dan lainnya.


"Bahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan beserta Kabid SMP pada saat peletakan batu pertama pembangunan, secara pribadi langsung membelikan semen," katanya.


Menurutnya, yang paling luar biasa bantuan dari alumni SMPN 2 Kuningan, tanpa mereka mungkin pembangunan Masjid Uswatun Hasanah tidak akan selesai selama kurun waktu dua tahun.


"Kepada Pak Kadisdikbud dan Kabid SMP, alumni, guru, komite sekolah dan donatur yang telah memberikan infak, sodakoh untuk pembangunan Masjid Uswatun Hasanah, saya mengucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memudahkan rejekinya," ucapnya.


Satu hal lagi, yang tidak akan ia lupakan adanya kepedulian murid-murid yang sekolah hari ini secara sukarela masing-masing memberikan uang receh Rp500 dari uang jajannya untuk pembangunan masjid.


"Mungkin uang Rp500 tidak bisa untuk membeli makanan jajanan di sekolah, atas inisiatif anak-anak mereka mengumpulkan uang receh itu dan setelah terkumpul kemudian dihitung jumlahnya bisa untuk membeli semen," katanya.


Kendati Pemda Kuningan dalam hal ini Bupati Kuningan, Wakil Bupati dan Sekda maupun pimpinan DPRD Kuningan tidak memberikan bantuan, ia berharap finishing pembangunan Masjid Uswatun Hasanah, bisa cepat selesai.


"Masjid Uswatun Hasanah sangat penting untuk membangun dan membiasakan anak-anak melaksanakan Shalat, baik Dhuha, Dhuhur, Jumat berjamaah, bahkan Ashar karena anak-anak ada juga yang eskul hingga sore," katanya.


Bukan hanya itu, kegiatan keagamaan dipusatkan di Masjid Uswatun Hasanah. Misalnya melatih anak menjadi da'i kecil dan dari 1052 murid, 4-6 persen tidak bisa mengaji maka ada Eskul Baca Tulis Al-Qur'an tempatnya di area masjid.


"Membangun yang lain penting tetapi masjid ini hasil karya yang diberikan Allah kepada saya karena tidak punya uang yang riil hanya punya niat diawali Bismillahirrahmanirrahim, pembangunan Masjid Uswatun Hasanah dapat terrealisasi," pungkasnya.


Pewarta : deha.

Diberdayakan oleh Blogger.