Ketua PBVSI : Pernyataan Pengamat Terlalu Apriori



KUNINGAN (KN),- Terkait adanya pernyataan dari Pengamat Kebijakan Publik, H.R. Ayip Syarif Rahmat, di kamangkaranews.com, edisi Rabu (3/8) berjudul "Porsenitas Hanya Buang Uang Anggaran dalam APBD" akhirnya disikapi Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy.

Dikatakan, pernyataan tersebut terlalu apriori terhadap event olahraga, padahal olahraga sebagai misi silaturahmi selain peningkatan prestasi. 

"Jika setiap event olahraga selalu dihubungkan dengan anggaran atau tidak bermanfaat, itu terlalu naif apalagi dikatakan oleh seorang mantan pejabat," kata Nuzul di ruang kerjanya, Kamis (11/8/2022).

Soal anggaran untuk perbaikan jalan memang perlu tapi olahraga juga perlu namun jangan mengatakan hanya menghambur-hamburkan biaya karena semuanya memerlukan biaya.

Kegiatan Porsenitas (Pekan Olahraga Seni Daerah Perbatasan) yang tahun ini rencananya diselenggarakan di Kabupaten Pangandaran, sambung dia, harus dilaksanakan.

"Porsenitas sebuah event untuk mencari bibit-bibit potensial di bidang olahraga. Persoalan anggaran bisa diatur, bisa besar, bisa kecil, jangan lantas "dipatahkan" karena event itu penting," ujarnya.

Apakah ketidaksetujuan pernyataan orang tersebut karena Ketua Sekretariat Kunci Bersama adalah Bupati Kuningan?, ia menjelaskan, tidak ada hubungannya, karena Porsenitas sudah menjadi agenda para kepala daerah perbatasan yang tergabung dalam Kunci Bersama.

Mengenai Pameran Produk Unggulan Kunci Bersama dalam ajang Porsenitas 2022, menurut Kang Zul (sapaan akrabnya Nuzul Rachdy) kegiatan itu sangat bagus.

"Ya bagus, setiap event yang positip harus didukung," ucap Kang Zul yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Kuningan. 

Ditanya mengenai eksistensi direktur baru Perumda Aneka Usaha (PDAU) yang sejak lama seharusnya Perumda ini menjadi pintu gerbang perdagangan dan ekonomi terutama pembinaan UMKM seperti halnya kuliner khas Kuningan, ia tidak terlalu mempersoalkan siapa pun orangnya.

"Direktur PDAU yang baru itu kan baru dilantik, yang penting harus bisa menjawab kebutuhan dan tantangan masyarakat yang selama ini PDAU dianggap miring karena menghabiskan anggaran tapi tidak ada feedback-nya," katanya.

Maka, imbuhnya, hal itu sebuah tantangan bagi Direktur PDAU yang baru untuk mengelola Perumda secara baik.

Ditanya bilamana gagal lagi apakah PDAU harus dibubarkan?, ia menuturkan, akan dilihat kegagalannya seperti apa.

"Itu juga tidak apriori," pungkas Kang Zul. 

Pewarta : deha
Diberdayakan oleh Blogger.