Soal Pemotongan BLT DD di Desa Bongkok, Camat Kramat : Salah Besar Uang Itu Harus Dikembalikan




SLAWI (KN),- Camat Kramat, Kabupaten Tegal, Bambang Yuliarso, menegaskan, pemotongan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebesar Rp400.000 oleh ketua RT di Desa Bongkok adalah salah besar.

"Itu salah besar dan uang tersebut harus dikembalikan," tegas Bambang saat dihubungi kamangkaranews.com melalui whatsapp, Minggu (19/6/2022).

Ditanya apakah pemotongan BLT DD sesuai Perdes yang sudah dibuat, Bambang menjelaskan, tidak mungkin ada Perdes seperti itu.

"Tidak mungkin ada Perdes demikian wong kebijakannya salah kalau pun ada harus dibatalkan," tandasnya.

Hal ini berkaitan dengan pembagian BLT DD di Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, yang sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, berkembang informasi adanya pemotongan kepada KPM yang nilainya fantastis.

"Selama tiga bulan terhitung April, Mei dan Juni sebesar Rp900.000 KPM hanya menerima Rp500.000," kata salah seorang warga setempat yang tidak mau dicantumkan namanya.

"Sudah tahu orang susah masih saja dipotong," ujarnya.

Warga Desa Bongkok lainnya, menuturkan, pemotongan itu selalu dilakukan setiap ada bantuan oleh RT.

"Setiap ada bantuan selalu ada pemotongan melalui RT, awalnya yang datang anaknya pak kades memberitahukan nanti ada potongan sekian-sekian," katanya.

Sementara itu, Kades Bongkok, Radin, saat dihubungi whatsappnya pada awalnya mengelak ada pemotongan BLT DD di desanya.

"Tidak ada pemotongan," kilahnya.

Namun akhirnya ia mengakui, sebelumnya sudah dimusyawarahkan dengan warga penerima bantuan di masing-masing RT.

"Ada sekitar 120 warga kami yang menerima BLT DD, ini merupakan kesepakatan RT dengan para warga penerima BLT DD dan baru dua kali pemotongan," sebutnya.

Pewarta : sR
Editor : deha
Diberdayakan oleh Blogger.