Silaturahmi Sri Laelasari Tinjau Rehabilitasi Jalan Ekonomi Desa Bunigeulis


KUNINGAN (KN),- Warga Desa Bunigeulis, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, merehabilitasi jalan ekonomi dengan volume panjang 2180 meter, lebar tiga meter yang melintasi 5 blok.
 
“Jalan ekonomi mulai dibuka 2019. Blok Pahing 870 meter, Blok Puhun 550 meter, Blok Manis, Wage dan Kaliwon masing-masing 350 meter,” sebut Lurah (Kadus) Bunigeulis, Koim, kepada kamangkaranews.com, Sabtu (19/3/2022).
 
Anggaran pembukaan jalan ekonomi bersumber dari Dana Desa, sedangkan rehabilitasi jalan dengan cara dibeton atau dicor dan penataan drainase semuanya bersumber dari swadaya masyarakat.
 
Ia berharap, ke depan ada bantuan dari pemerintah melalui anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra, Sri Laelasari, akan mengajukan aspirasi agar jalan ekonomi dilatasir, termasuk pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT).
 
Sebelumnya, ia pun pernah mengajukan ke Dinas PUTR Kabupaten Kuningan namun karena pandemic Covid-19 maka anggarannya di-refocusing.
 
“Dan masih ada pekerjaan yang belum selesai sepanjang 400 meter, ini juga akan meminta bantuan,” katanya.      
 
Menyikapi jalan poros kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Ciniru, Hantara dan Darma, saat ini dalam kondisi rusak, ia pun berharap semuanya diperbaiki.
 
Pada 2020 ada perbaikan jalan poros kecamatan dengan panjang 385 meter dicor dan 2021 ada program penambalan jalan tapi sekarang belum ada lagi.
 
“Karena jalan itu sesuai janji politik Pak Bupati Kuningan, mudah-mudahan tahun ini bisa direalisasi perbaikannya,” harapnya.
 
Sementara itu, anggota Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Kuningan, Sri Laelasari, di lokasi rehabilitasi jalan ketika diminta pendapatnya, mengatakan, sebelum ia menjadi anggota dewan blusukan ke sini kondisinya jauh berbeda.
 
“Alhamdulillah sekarang kondisi jalan ekonomi di Bunigeulis jauh berbeda dan mudah-mudahan saya akan kawal jalan ini menjadi jalan ekonomi sesuai harapan masyarakat,” katanya.
 
Berdasarkan harapan Pemda Kuningan, termasuk Sekda Kuningan, pernah mengatakan agar mencari titik-titik tumpu daerah yang menjadi perlintasan ekonomi karena sangat penting untuk mempercepat perekonomian.
 
Menyikapi aspirasi agar jalan ekonomi itu dilatasir, mudah-mudahan maksimal tahun depan tapi kalau tahun ini ada akan lebih bagus.
 
“Karena lebih signifikan aspirasi ke kami yaitu titik tumpu perlintasan ekonomi masyarakat adalah jalan dan Penerangan Jalan Umum,” kata Sri yang juga anggota Komisi III DPRD itu. 
 
Mengenai Tembok Penahan Tanah (TPT) seperti yang diusulkan warga, ia setuju sekali karena sangat penting.
 
“Tadi saya lihat pengerukan tebing belum bagus, belum halus dan nanti saya akan koordinasikan dengan dinas teknis terkait,” katanya.
 
Dalam kegiatan silaturahmi tersebut, Sri Laelasari sempat melihat tiga rumah warga setempat yang rusak akibat longsor dan ia akan berkoordinasi dengan dinas terkait.  
 
Pewarta : deha
Diberdayakan oleh Blogger.