Anggota DPRD Pertanyakan Pabrik Pengolahan Kohe


KUNINGAN (KN),- Anggota Fraksi Gerindra-Bintang DPRD Kabupaten Kuningan, Sri Laelasari, mempertanyakan keberadaan pabrik pengolahan kotoran hewan (kohe) untuk dijadikan pupuk yang berlokasi di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur.

Berita terkait :
https://www.kamangkaranews.com/2021/12/sri-laelasari-menggagas-pertemuan.html
 
Hal itu dikatakan Sri kepada kamangkaranews.com usai pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Peternakan dan Perikanan, Kepala BTNGC, Camat Cigugur, Polsek Cigugur serta Kades Cisantana.
 
Termasuk Bank Kuningan dan Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha (susu sapi) di sebuah rumah makan di kawasan Cisantana, Jumat (24/12/2021) sore hingga malam.
 
Menurutnya, pabrik pengolahan kohe yang direkomendasikan PDAU sudah lebih dari enam bulan sejak diresmikan oleh Bupati Kuningan tapi hingga sekarang tidak jelas.
 
“Pendirian pabrik pengolahan kohe pada Februari 2021 itu dapat meminimalisir pencemaran limbah dari kotoran hewan peternakan sapi dan bukan hanya sebatas teknis pengolahannya saja tapi bagaimana pemasaran produknya ?,” tanya dia.
 
Dengan adanya pabrik tersebut, imbuhnya, para peternak punya harapan besar untuk penampungan kohe, bahkan Bupati Kuningan menyediakan kendaraan maupun lahan tetapi sampai sekarang tidak ada action-nya.
 
“Pabrik itu dikerjakan oleh rekanan atau pengusaha atas rekomendasi Direktur PDAU Kuningan, kalau tidak mampu menjalankan pabrik itu, lebih baik cari yang lain,” tandas Sri.
 
Setiap tahun persoalan kohe tidak pernah selesai, apalagi sekarang musim hujan, limbah kohe dapat menimbulkan pencemaran lingkungan bahkan penyakit jika terbawa aliran air masuk ke pemukiman warga masyarakat.
 
“Dalam waktu dekat ini saya akan mengundang Direktur PDAU, Dinas Peternakan dan Perikanan serta Koperasi Serba Usaha Karya Nugraha agar persoalan tersebut segera tuntas,” pungkasnya.
 
Pewarta : deha

Diberdayakan oleh Blogger.