Zikir Bersama, Yanuar Prihatin Beberkan Sejarah Hari Santri Nasional

 


KUNINGAN (KN),- Anggota DPR RI Dapil Jabar X, Yanuar Prihatin, mengatakan, setelah Indonesia merdeka, menjelang Pilpres 2019, kenapa Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, mendukung Jokowi karena syaratnya satu kalau menang harus ada Hari Santri Nasional.
 
Itu disampaikan Yanuar sebelum memimpin Zikir Bersama menyambut Hari Santri 2021 di Graha Ahmad Bagdja, Desa Pajawan Kidul, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Senin (18/10/2021) malam.
 
“Kalau syarat itu tidak dipenuhi kita tidak dukung, akhirnya Capres yang didukung waktu itu menyetujui syarat itu” kata Yanuar yang disambut riuh tepuk tangan warga masyarakat.
 
Lebih lanjut dikatakan, ketika Jokowi terpilih kemudian dilantik dan membuktikan ternyata ada Hari Santri Nasional 22 Oktober menjadi sejarah baru sejak Indonesia merdeka.
 
“Jadi kita berkumpul di sini, bapak ibu, tujuannya untuk memperingati rangkaian Hari Santri Nasional,” katanya.
 
Negara Indonesia dibangun, didirikan dan dimerdekakan oleh kaum santri, kiyai turut berjuang dari Sabang sampai Indonesia Timur. 
 
“Kemudian, Soekarno mau memerdekakan Indonesia, Proklamasi Indonesia 17 Agustus 1945 hari Jumat jam 10.00 Wib, itu karena beliau minta izin kepada kiyai pimpinan di pondok pesantren dan penetapan hari Jumat datang dari guru besar KH Hasyim Asy’ari,” katanya.
 
Jika waktu itu KH Hasyim Asy’ari tidak menyebutkan tanggal dan jam, Soekarno tidak begitu yakin memproklamirkannya.
 
“Sejarah ini banyak tertutup hingga lupa Indonesia sesungguhnya dilahirkan oleh para santri, para pimpinan kita, para kiyai kita di berbagai tempat,” katanya.
 
Dalam sejarah Negara Indonesia berdiri, baru kali ini memiliki Undang-Undang Pesantren. Maka pesantren sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk turut serta memikirkannya, mengembangkannya.
 
Jika tidak dilaksanakan merupakan pelanggaran undang-undang, sama seperti desa sudah punya Undang-Undang Desa kalau tidak dilaksanakan berarti melanggar undang-undang.
 
“Jadi kalau Menteri tidak mau mengurus pesantren itu termasuk melanggar undang-undang,” katanya.
 
Informasi kemarin, lanjut Yanuar, Presiden mau menandatangani keputusan besar bahwa harus dana abadi untuk pesantren.
 
Ini menjadi kabar gembira, pemerintah memberikan perhatian besar kepada pesantren dan ia harus menyampaikan di forum ini salah satu tokoh nasional, tokoh pemuda yang sejak awal memperjuangan pesantren adalah Gus Abdul Muhaimin Iskandar.
 
Itulah sebabnya Gus Abdul Muhaimin Iskandar disebut Panglima Pesantren, hari ini sedang keliling di  berbagai tempat di seluruh Indonesia dalam rangkaian memperingati Hari Santri Nasional.
 
“Beliau menyampaikan salam untuk kita semua, tidak bisa hadir karena jadwalnya padat. Bahkan malam ini jadwalnya rebutan dengan Jawa Tengah maka setelah minta izin bisa hadir meskipun virtual aplikasi zoom,” katanya.

Yanuar, kembali mengingatkan, Indonesia ke depan tidak mungkin maju tanpa kekuatan kalangan santri, dunia pesantren, tanpa keterlibatan forum kiyai dan forum ajengan.   
 
“Malam ini kita hadir di sini mudah-mudahan dengan wasilah kita berkumpul merekatkan silaturahmi, memperkuat Syiar Islam minimal di desa dan lingkungan masing-masing,” pungkasnya.
 
Pewarta : deha 
Diberdayakan oleh Blogger.