KUNINGAN (KN),- Alhamdulillah, itulah ungkapan Bupati Kuningan, Acep Purnama, usai menyerahkan hadiah secara simbolis kepada 18 pondok pesan...
KUNINGAN (KN),- Alhamdulillah, itulah
ungkapan Bupati Kuningan, Acep Purnama, usai menyerahkan hadiah secara simbolis
kepada 18 pondok pesantren (Ponpes) peserta yang lolos seleksi tahap I program One Pesantren One Product (OPOP) di
ruang rapat Purbawisesa Setda Kuningan, Jumat (3/9/2021).
“Alhamdulillah,
meski di tengah pandemi COVID-19, pondok-pondok pesantren masih bisa
menjalankan aktivitas usahanya. Semoga segala upaya dan ikhtiar kita mendapat
perlindungan dari Allah SWT,” kata Bupati Acep, seperti dilansir dari Diskominfo
Kuningan.
Ia berharap,
para peserta dan pendamping OPOP Kabupaten Kuningan tetap sehat, tetap
semangat, untuk mengembangkan usahanya lebih kreatif mencari peluang usaha dan
pemasaran produknya.
Bupati Acep
pun mengapresiasi dan menyampaikan ucapan selamat kepada 18 pesantren yang
lolos audisi tahap I karena prestasi ini membawa harum Pemerintah Kabupaten
Kuningan.
Menurutnya,
merupakan suatu kebahagiaan karena sudah menjadi cita-citanya untuk memajukan
dunia pendidikan di pondok pesantren.
“Atas nama
pribadi dan pemerintah daerah, mengucapkan terima kasih kepada para peserta
audisi juga pendamping yang telah mengikuti Program One Pesantren One Product
(OPOP),” kata Acep.
Kepada para pendamping OPOP Kabupaten Kuningan untuk terus memberikan pengetahuan manajemen dan bisnis yang benar sesuai kondisi saat ini dan peluang bisnis di masa yang akan datang.
“Sehingga, para
peserta mempunyai perencanaan yang matang dalam bisnis dan mempunyai
langkah-langkah tepat apa yang dapat dilakukan dengan modal yang diberikan
Pemprov Jabar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala
Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten
Kuningan, U.Kusmana, menjelaskan, OPOP
merupakan program Gubernur Jawa Barat yang disebut dengan program Pesantren
Juara.
Program
tersebut dalam rangka mendorong pemberdayaan pesantren agar mempunyai produk
unggulan serta mampu mandiri secara ekonomi.
Tujuannya untuk
menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan pondok
pesantren agar mampu mandiri secara ekonomi sosial dan untuk memacu
pengembangan skil memajukan ekonomi Jawa Barat.
Seluruh
pesantren yang terpilih melalui seleksi nantinya akan diberikan program
pembinaan terpadu dan juga ditingkatkan kemampuan daya saing ekonominya serta
didampingi untuk proses pengembangan usahanya, bersinergi dalam jaringan bisnis
yang potensial.
“Sehingga
mereka berhasil menjadi sebuah pondok pesantren yang mandiri,” jelasnya.
Disebutkan, pada
tahun 2021, pesantren di Jawa Barat yang mendaftar sekaligus lolos administrasi
sebanyak 1329. Peserta yang mengikuti audisi tahap I yaitu 1220, sedangkan yang
lolos 1000 pesantren.
“Peserta
OPOP yang mendaftar dari Kabupaten Kuningan ada 39 pesantren, lolos
administrasi 28 pesantren, lolos audisi tahap I tercatat 18 dari jumlah peserta
26 dan 6 Start Up serta 12 Scale Up,” sebutnya.
Selengkapnya, 6 pondok
pesantren di Kabupaten Kuningan yang lolos audisi tahap I dengan kategori Start Up (usaha yang kurang dari 1
tahun) terdiri dari Ponpes Miftahus Sa'adah, Miftahul Falah, Al-Amin
Karangtawang dan Cendikia Utama, Darul Huda serta Nurul Islam Parenca.
Sedangkan, 12 kategori Scale Up (usaha yang lebih dari 1 tahun) yaitu Al-Falah Tuhfatul Uta'allimin, Maoshulul Huda, Bustanun Najah, As-Salam, Salsabila, Salafiyatul Huda dan Alfurqon Hantara.
Kemudian, Miftahul
Falah, Mishbahul Huda, Syamsul Huda, Ponpes Pembangunan Mandirancan dan Nurul
Huda Kertawangunan.
Nampak hadir
Sekda Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, Kepala Kantor Kemenag, Ketua PC NU, para
pendamping dan peserta audisi OPOP serta sejumlah undangan lainnya.
Pewarta :
deha
Kepada para pendamping OPOP Kabupaten Kuningan untuk terus memberikan pengetahuan manajemen dan bisnis yang benar sesuai kondisi saat ini dan peluang bisnis di masa yang akan datang.
Sedangkan, 12 kategori Scale Up (usaha yang lebih dari 1 tahun) yaitu Al-Falah Tuhfatul Uta'allimin, Maoshulul Huda, Bustanun Najah, As-Salam, Salsabila, Salafiyatul Huda dan Alfurqon Hantara.