Tahun 2021 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Launching E-Library



KUNINGAN,- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Kuningan pada tahun 2021 akan menggulirkan program E-Library sebagai perpustakaan yang terintegrasi dengan perpustakaan desa.

 

Hal itu dikatakan Kepala Diarpus, Indra Purwantoro, diwakili Kabid Perpustakaan, Maman Rohmana, didampingi Kasi Pengolahan Koleksi Perpustakaan, Yanto Chrisdianto, Jumat (18/12/2020).

 

“Itu merupakan salah satu motivasi dan inovasi kami dan diharapkan adanya dukungan anggaran dari pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan minat baca untuk mencerdaskan masyarakat melalui perpustakaan daerah,” katanya.

 

Apalagi setelah Perpustakaan Desa Pasayangan, Kecamatan Lebakwangi, berhasil meraih juara 1 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2020 dan juara harapan tingkat nasional, menambah spirit untuk meningkatkan kinerja.

 

“Dengan diraihnya penghargaan dari perpustakaan nasional tersebut, merupakan capaian dan implementasi kinerja bidang perpustakaan daerah Kabupaten Kuningan,” katanya.

 

Kendati pun demikian, program tahun 2021 dari 19 item yang disampaikan kepada Bappeda Kuningan, ternyata hanya 6 item yang disetujui, sedangkan 13 masih belum jelas.

 

Keenam program tersebut terdiri dari pengembangan dan perpustakaan di tingkat daerah kabupaten/kota, peningkatan kapasitas tenaga perpustakaan dan pustakawan di tingkat daerah kabupaten/kota.

 

Kemudian, pengembangan bahan pustaka, sosialisasi budaya baca dan literasi pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan khusus serta masyarakat, pemberian penghargaan Gerakan Budaya Gemar Membaca, pemilihan Duta Baca Tingkat Provinsi.

 

Padahal kinerja perpustakaan mengacu Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. 

 

“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka,” terangnya.

 

Disebutkan, judul literasi yang ada di perpustakaan daerah tercatat 9000 lebih dengan jumlah satuan 20.000 eksemplar.

 

Sedangkan pengunjung yang datang kesana masih cukup lumayan, biasanya dari kalangan mahasiswa, namun masyarakat pun ada juga yang datang dan membaca buku di perpustakaan daerah.

 

“Pelayanan di perpustakaan daerah adalah 6 hari sampai hari Sabtu,” katanya.

 

Ditanya jenis buku yang paling banyak disukai para pembaca ? ia mengatakan hingga saat ini belum diketahui dan data itu memang sangat penting untuk mengetahui indek pembaca.

 

Sebaiknya ada survey kerja sama dengan perguruan tinggi, berapa persen minat baca masyarakat dan jenis bacaan apa yang paling disukai.

 

“Survey tersebut sebagai dasar pengembangan perpustakaan daerah dan sudah saatnya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan mengetahui indek pembaca,” ujarnya.

 

Jika mengacu kepada hasil survey di Jawa Barat tahun 2020 terjadi penurunan jumlah minat baca masyarakat, semula 88 persen sekarang 61 persen.

 

“Indikator yang mempengaruhi kondisi itu bisa karena pandemi Covid-19 atau faktor lainnya,” kata Maman.

 

Ia berharap perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan mendorong para mahasiswa ketika menyusun skripsi atau tesis ada yang membuat mengenai indek baca masyarakat.

 

“Sehingga hasil dari survey tersebut, Diarpus Kuningan bisa mengambil kebijakan,” katanya.

 

Tahun 2020 Diarpus telah melaksanakan berbagai program yaitu Pemilihan Duta Baca tingkat SD hingga perguruan tinggi, Lomba Dongeng tingkat Anak-anak, Wisata Baca, Lomba Literasi Keluarga dan Lomba Perpustakaan Desa.  

 

deha

Diberdayakan oleh Blogger.