Jelang HUT RI, Bima Arya Himbau Warga Kota Bogor Tidak Gelar Lomba Agustusan




BOGOR (KN) Menjelang peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia, warga Kota Bogor diminta tidak menyelenggarakan lomba-lomba Agustusan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kasus Covid-19 di Kota Bogor meningkat lagi, sehingga harus diantisipasi dan ditekan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, melalui rekaman video, di Bogor, Jumat (14/8/2020).

Menurutnya,  merayakan peringatan HUT RI, tidak harus melalui perlombaan yang dapat menimbulkan kerumunan orang, tapi bisa dengan kegiatan lainnya yang tetap memiliki makna cinta Tanah Air.

"Kegiatan itu, dirayakan dengan protokol kesehatan dan tidak menimbulkan keramaian. Kemerdekaan tidak hilang maknanya ketika dirayakan dengan protokol kesehatan," katanya.

Ia menegaskan, dengan kesadaran nasionalisme yang tinggi, maka merah putih akan selalu ada di dada dan di sanubari, meskipun tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengundang keramaian.

"Karena kegiatan yang membuat kerumunan orang itu, menjadi potensi penularan Covid-19," katanya.

Ia mengingatkan seluruh warga Kota Bogor, untuk semakin waspada karena penularan Covid-19 di Bogor semakin meningkat karena selama tiga pekan terakhir, pada 1-13 Agustus 2020, tercatat ada 98 orang warga Bogor terkonfirmasi positif Covid-19.

"Jumlah ini lebih tinggi dari keseluruhan angka positif Covid-19 di Kota Bogor pada Juli. Penularannya sebagian besar dari faktor kasus yang dari luar tempat, yaitu dari aktivitas di luar kota," katanya.

Karena itu, warga Bogor yang baru kembali dari luar kota, apalagi dari daerah zona merah, agar waspada dan berhati-hati.

"Jika ada gejala, segera memeriksakan diri dengan menjalani test swab yang difasilitasi oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan Kota Bogor," harapnya.

Warga Bogor yang kegiatan sehari-harinya aktif di luar rumah, ketika pulang ke rumah langsung membersihkan diri, mandi dan ganti pakaian sebelum berinteraksi dengan anggota keluarganya.

"Perlu membersihkan diri secara total, untuk menghindari kemungkinan membawa virus dari luar ke rumah," katanya.

Ia menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor mencatat, saat ini ada 24 keluarga yang menjadi klaster atau sumber penularan kasus, dengan jumlah 85 kasus. Bahkan, ada satu keluarga yang anggota keluarganya sebanyak 22 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Tindakan semakin waspada terhadap kemungkinan penularan Covid-19, sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga Kota Bogor," katanya.

Kontributor Jakarta : Andika

Diberdayakan oleh Blogger.