Beras Sembako Pemkab Kuningan di Purwawinangun Tidak Berkutu
KUNINGAN
(KN) Beredarnya rumor di sosial media tentang kualitas beras yang terdapat dalam
kemasan paket sembako dari Pemkab Kuningan untuk masyarakat terdampak pandemi
Covid-19 yang diisukan berasnya berkutu, dibantah keras oleh Lurah
Purwawinangun, Eman Sulaeman.
Baca juga : http://www.kamangkaranews.com/2020/07/ini-pengakuan-penerima-sembako-pemkab.html
Baca juga : http://www.kamangkaranews.com/2020/07/ini-pengakuan-penerima-sembako-pemkab.html
“Alhamdulillah
pengiriman paket sembako dari Pemkab Kuningan kepada masyarakat kami sebanyak
tiga kali, setelah saya periksa berasnya bersih tidak berkutu dan pihak kelurahan
tidak pernah menerima keluhan dan pengaduan dari masyarakat,” kata Eman di
ruang kerja, Senin (6/7/2020).
Menurutnya,
jikapun kualitas beras dalam paket sembako tersebut mengandung kutu pasti warga
penerima akan protes ke Kantor Kelurahan Purwawinangun dan pihaknya akan segera
berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kuningan.
Disebutkan,
jumlah penduduk di Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, paling banyak
dibandingkan dengan kelurahan dan desa lainnya yaitu 13.837 orang terdiri dari laki-laki 6.923 dan perempuan 6.914, dibagi
5 dusun atau lingkungan, 56 RT dan 16 RW.
Sehingga sangat wajar jika jumlah penerima bantuan sosial sembako dari Pemkab Kuningan, tahap I ada
469 orang, tahap II dan III bertambah menjadi 479 orang.
“Kami atas
nama warga Kelurahan Purwawinangun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati
Acep dan Dinas Sosial Kabupaten Kuningan yang telah membantu warga kami dengan
adanya distribusi sembako hingga ketiga kalinya,” ucap Eman.
Ditanya mengenai
Program Keluarga Harapan (PKH) ketika mencairkan uangnya oleh Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) yang berjumlah 245 dilakukan di ATM atau di agen pencairan ? ia
mengatakan, ada yang ke ATM namun banyak juga ke agen pencairan.
Baca juga : http://www.kamangkaranews.com/2020/07/tidak-benar-uang-pkh-dipotong-sepuluh.html
Baca juga : http://www.kamangkaranews.com/2020/07/tidak-benar-uang-pkh-dipotong-sepuluh.html
“Khusus bagi
KPM yang mencairkan uangnya di agen, kami mengundang para KPM dan agen tersebut
ke kantor kelurahan dan proses pencairannya di sini,” katanya.
Kemudian apakah
pencairan uang PKH di agen terdapat pemotongan ? ia menuturkan, pencairan di
agen tidak terdapat pemotongan dan uang yang diterima KPM jumlahnya full.
“Kalaupun ada
biaya gesek Rp5000 itu atas dasar kesepakatan tidak tertulis antara KPM dengan
agen dan sifatnya bukan paksaan serta para KPM memberikannya secara suka rela,”
katanya.
Eman juga
menerangkan, prosesi bansos di wilayah Kelurahan Purwawinangun pernah terjadi
kesalahpahaman dan warga yang tidak mendapatkan sembako dari Pemkab Kuningan beramai-ramai
datang untuk meminta sembako tersebut.
Namun
setelah dijelaskan bahwa yang sudah mendapatkan bansos BPNT, BST dan PKH tidak diberi
sembako dari Pemkab Kuningan karena untuk pemerataan agar semua warga
mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Akhirnya
mereka dapat memahami dan tidak mempersoalkan lagi sembako dari Pemkab
Kuningan,” pungkasnya.
deha
Post a Comment