Ternyata Aplikasi “KiriBang” Diciptakan Alumni Spensa Kuningan ‘81



KUNINGAN (KN),- Aplikasi “KiriBang” yang diluncurkan pada saat Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tingkat Kabupaten Kuningan di halaman Setda Kuningan, Selasa kemarin, ternyata diciptakan oleh Alumni SMPN 1 Kuningan tahun 1981, dikenal sebutan Spensa Kuningan ’81.

Hal itu dibenarkan Kadis Perhubungan Kabupaten Kuningan, Deni Hamdani, ketika dihubungi via WhatsAppnya karena ia sedang berada di Bekasi menghadiri Harhubnas tingkat Jawa Barat, Rabu (18/9/2019).

“Betul sekali, orang asli Kuningan, timnya Pa Masroni. Boleh saja pa, kalau mau dieskpose kantornya nempel di Mataram depan Pemda Kuningan,” kata Deni.  

Terpisah, Masroni Singaisdam mengatakan, sejarah kelahiran “KiriBang” sebagai solusi atas keprihatinan menurunnya peran angkutan umum di Kabupaten Kuningan akibat tekanan angkutan daring dan angkutan pribadi.

“KiriBang” sebagai aplikasi made in Kuningan, asli Kuningan, diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan angkutan umum sehingga bisa bersaing secara sehat dengan angkutan daring,” kata Masroni.

Aplikasi “KiriBang” merupakan aplikasi angkutan umum, seperti  angkot, angdes, bus, ojek pangkalan, bajaj, becak, bentor, delman dan lain-lain yang dapat digunakan oleh semua kalangan secara mudah, cepat, akurat dan aman.

Menurutnya, jika masyarakat membutuhkan jasa angkutan umum, bisa membuka aplikasi “KiriBang” dan memilih jenis dan nomor angkutan umum yang sesuai dengan tujuannya.

“Seketika itu pula “KiriBang” secara cerdas akan memberitahukan ke gadget, lokasi dan pergerakan angkutan umum yang dipilih. Pengemudi angkutan umum secepatnya akan mengetahui dimana lokasi calon penumpang,” terangnya.

Dengan menggunakan aplikasi “KiriBang”, masyarakat tidak lagi membuang waktu untuk hanya sekedar menunggu angkutan umum lewat.

Calon penumpang bisa dengan santai menunggu angkutan umum datang menghampiri tanpa rasa kekhawatiran, karena “KiriBang” akan memberikan informasi secara real time kepada calon penumpang.

Pengemudi pun tidak perlu susah payah berpeluh keringat untuk sekedar berteriak memanggil calon penumpang. “KiriBang” secara pintar akan memberitahukan ke gadget dimana saja lokasi para calon penumpang yang memerlukan jasa angkutan umum.

Dengan demikian, imbuh Marsroni, angkutan umum terbebas dari “ngetem”. Pengemudi bisa menghemat waktu, tenaga dan BBM.

Selain itu pula, upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan, mengurangi polusi udara dan mengintegrasikan antar moda sangat terbantu dengan kehadiran aplikasi “KiriBang”.

“Secara virtual aplikasi “KiriBang” dapat mengintegrasikan semua moda angkutan umum, sehingga dapat memudahkan pengelolaan terminal,” katanya.

Disebutkan, aplikasi “KiriBang” sudah digunakan oleh armada Bis Luragung Termuda, Putra Luragung dan lebih dari 100 angkutan kota serta lebih dari 200 ojek pangkalan.

Pada akhir tahun 2019, ditargetkan 2000 armada bis, 5000 angkutan kota, 25.000 ojek pangkalan dan satu juta penumpang di Provinsi Jawa Barat sudah menggunakan aplikasi “KiriBang”.

Aplikasi “KiriBang” dapat diunduh di Play Store dan digunakan secara gratis. “KiriBang” tidak memungut biaya kepada penumpang maupun angkutan. Transaksi dilakukan secara tunai atau konvensional sebagaimana biasanya.

“Pada tahun 2020, “KiriBang” akan menerapkan transaksi non tunai (uang digital) pada semua angkutan umum dengan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,” katanya.

Jika masyarakat membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT. Tekno Tani Digital, Jalan Siliwangi No. 27, Kuningan - Jawa Barat, telpon (0232) 871827 - 082315774455 atau bisa melalui email teknotani.digital@gmail.com http://www.teknotani.co.

deha--


Diberdayakan oleh Blogger.