Guru Indonesia Punya Monumen Tokoh Pendidikan



BANJARNEGARA (KN),- Guru di Indonesia kini mempunyai Monumen Dr. Sulistiyo, M.Pd di Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia adalah tokoh pendidikan sekaligus juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, dalam siaran persnya ketika meresmikan monumen itu mengatakan, Jumat (13/9/2019) Dr. Sulistiyo dikenal sebagai tokoh pendidikan yang sangat peduli memperjuangkan nasib para guru.

Perjuangannya tidak hanya di tingkat lokal, melainkan hingga ke Senayan dalam posisinya sebagai anggota DPD RI wakil dari Jawa Tengah. Kesejahteraan guru adalah materi penting yang selalu diperjuangkan Dr. Sulistiyo.

“Beliau menilai, sebagai ujung tombak pendidikan, nasib guru masih kurang diperhatikan dan beliau pula yang selalu berada di baris terdepan untuk memperjuangkannya. Hal itu bisa kita lihat dari semakin meningkatnya kesejahteraan guru sekarang ini," katanya.

Menurutnya,  meskipun Dr. Sulistiyo telah tiada dan monumennya telah berdiri dengan indah dan megah, namun inti perjuangannya tidak boleh sirna hanya karena telah berdiri sebuah monumen.

Para guru sebagai patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa, dituntut untuk terus meningkatkan profesionalisme sebagai tenaga pengajar sekaligus pendidik, guna menghantarkan generasi tangguh penerus bangsa mengisi pembangunan di masa yang akan datang.

"Para guru memiliki kontribusi yang sangat besar dalam mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju. Sebagaimana dicanangkan sebagai slogan pada hari kemerdekaan RI tahun ini," tutur Bamsoet.

Ia juga mengingatkan semua pihak untuk bahu membahu meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa. DPR RI melalui pelaksanaan fungsi pengawasan, legislasi dan anggaran akan senantiasa memperjuangkan aspirasi para guru.

Demikian halnya dengan pemerintah yang perlu membangun basis sistem pendidikan nasional, metode pembelajaran dan materi kurikulum yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas peserta didik.

"Saya percaya, semangat dan kerja kita semua tentunya akan sejalan dengan semangat Dr. Sulistiyo dalam membangun Pendidikan Indonesia yang lebih maju lagi," urai Bamsoet.

Sebagai bangunan yang memiliki nilai sejarah, eksistensi Monumen Dr. Sulistiyo harus benar-benar dijaga keutuhan nilai sejarah dan fisik bangunannya. Pemerintah Daerah perlu menyusun kebijakan tegas terhadap ancaman vandalisme dan ancaman pembangunan fisik di sekitar monumen.

Bamsoet meminta agar nilai sejarah dan fisik monumen harus tetap dipertahankan secara utuh untuk masa kini hingga masa yang akan datang.

“Karena pada hakekatnya, monumen ini dibangun tidak untuk bermakna simbolik semata, tetapi untuk menanamkan nilai-nilai kesejarahan yang bisa diambil suri tauladanya oleh masyarakat dan generasi penerus bangsa," pungkas Bamsoet.

Nampak hadir Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin, Ketua PGRI Jawa Tengah Widadi dan unsur Forkopimda Banjarnegara.

deha--


Diberdayakan oleh Blogger.