Ternyata Karinding Tidak Hanya Ada di Tatar Sunda



KUNINGAN (KN),- Karinding merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang dimainkan dengan cara disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir sebagai wadah gemanya (resonator pengatur nada).

Menurut Sekretaris Komunitas Ngahiang Dawuh Kabupaten Kuningan, Kuswana didampingi ketua Apip Mustopa, kepada media ini mengatakan, Jumat (26/7/2019) alat musik ini termasuk dalam jenis lamelafon atau idiofon.

“Pada umumnya berukuran panjang 10cm dan lebar 2 cm dengan bentuk sangat sederhana yaitu persegi panjang seperti sebilah bambu yang dilubangi memanjang. Biasanya dibuat dari bahan pelepah dahan aren atau bambu tipis, orang sunda menyebutnya hinis,” katanya.

Di setiap daerah namanya berbeda-beda. Misalnya di Sunda atau Jawa Barat Karinding, Jawa Rinding, Bali Genggong, Kalimantan Selatan Kuriding, Sumba (NTT) Dunga, Nias (Sumut) Druri, Papua Vicon dan di Inggris Mouth Harp (kecapi mulut).

“Ada perbedaan membunyikan karinding dengan alat musik jenis mouth harp lainnya terletak pada tepukannya,” katanya.

Karinding mempunyai tiga bagian, yaitu jarum yang merupakan tempat keluarnya nada, pembatas jarum dan bagian ujung tempat untuk disentil jari akan berfungsi untuk menggerakkan jarum, maka akan terdengar bunyi yang khas dari karinding.

Nadanya akan terdengar berbeda antara ditepuk dengan disentil dan suara yang dihasilkan oleh karinding menghasilkan berbagai macam suara, seperti suara gong, kendang, bass, saron bonang, melodi, rhytem dan lainnya.



“Karinding Sunda, dalam memainkannya terdapat empat jenis, yaitu gogondangan, tonggeret, iring-iringan dan rereogan yang bisa dimainkan secara solo atau grup. Salah satu pemainnya sebagai pengatur nada atau rhytem,” katanya.

Untuk yang pertama menggunakan rahel kesatu, yang kedua menggunakan rahel kedua dan seterusnya sehingga menjadi alunan musik yang saling bersahutan.

Suara yang ditimbulkan karinding biasanya untuk mengusir hama di sawah. Bunyinya terdengar seperti suara wereng, jangkrik, belalang, burung dan lain sebagainya.

Pada zaman dahulu karinding bisa dijadikan media komunikasi kawula muda yang sedang kasmaran, misalnya ketika seorang pemuda berkunjung ke rumah gadis pujaannya akan memainkan alat musik itu untuk memikat perhatian sang gadis.

“Kami Ngahiang Dawuh Kabupaten Kuningan, selalu memainkan alat musik Karinding Sunda sebagai upaya untuk melestarikan seni budaya sunda,” katanya mengakhiri pembicaraan  

deha--


Diberdayakan oleh Blogger.