KNPI Gelar Diskusi Dengan Caleg DPR RI
KUNINGAN (KN),- Momentum pesta
demokrasi Pileg dan Pilpres 2019, DPD KNPI Kuningan harus memberikan peran dan
sumbangsih yang besar. Salah satunya yakni menghadirkan para Caleg DPR RI
pituin Kabupaten Kuningan dalam diskusi Pusat Kajian Pemuda (Pusaka Pemuda ), Minggu
Malam (20/1/2019).
Dari 13 caleg yang diundang. hanya 6 caleg
yang hadir. Mereka adalah Tubagus Feri Relasyah, Arya Permana Graha, Mamat
Robby Suganda, KH Achidin Noor, Ayuningtyas Widari Ramdhaniar dan Kuswara Satria Permana.
Hadir pula Ketua DPD KNPI Kuningan
Masuri, Ketua KPU Kuningan Asep Z Fauzi, Anggota Bawaslu Kuningan Abdul Jalil
Hermawan, serta tiga panelis yaitu Dedi Ahimsa, Harnida Darius dan Nanan. A.
Manan.
“Kita ingin memberikan peran dan
sumbangsih yang besar bahwa tidak boleh ada politik adu domba, tidak boleh isu
pemecah, isu SARA dan paling penting tidak ada yang membelah kepentingan pemuda
untuk sesaat,” kata Sekretaris DPD KNPI Kuningan Dede Awaludin aaat memberikan
keterangan persnya, Senin (21/1/2019).
Bagi Delon sapaan akrabnya, tujuan
dihadirkan para Caleg DPR RI dalam ruang diskusi ingin mengetahui sejauh mana
komitmen dalam membangun daerah asalnya. Disisi lain, DPD KNPI Kuningan
berkomitmen untuk mengawal Pemilu serentak tahun 2019 secara adil, aman, jujur
dan transparan.
“Sebab KNPI sebagai organisasi
kepemudaan memiliki fungsi dan tanggung jawab menjaga nilai-nilai demokrasi.
Kami juga berharap para caleg dipilih berdasarkan kapasitasnya, bukan karena
dorangan materi,” tegasnya.
Dia menegaskan, KNPI akan mengambil
sikap jika ada caleg yang sengaja memengaruhi masyarakat dengan cara
menjanjikan materi tertentu.
“Ini undang-undang pemilu kita yang
melarang. Itu normatifnya, disisi yang lain
KNPI menginginkan caleg yang dipilih benar-benar berkapasitas dan mampu
memperjuangkan aspirasi rakyat,” tukasnya.
Menurutnya, peran masyarakat dan
pemuda tak kalah signifikan dalam mengawal proses pemilu. Pada prinsipnya,
pemuda memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi mengawasi Pileg maupun
Pilpres 2019.
“Harapannya ialah, peran pemuda dalam
berkonsentrasi agar dapat memaksimalisasi proses pileg ini, dengan memilih
berdasarkan pada aspirasi maupun kehendak pemilih sendiri. Juga diharapkan
tidak menjadi pemilih pramatis,” harapnya.
Ketua DPD KNPI Kuningan, Masuri,
meminta kepada siapapun yang nanti terpilih menjadi Anggota DPR RI untuk
merealisasikan janji-janji politiknya, sekaligus mampu memberikan kontribusi
konkrit melalui program-program yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup masyarakat.
“Apalagi, mengingat Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kuningan relatif belum dapat diandalkan sekitar Rp331 miliar
dengan APBD sebesar Rp2,538 triliun. Sehingga keberadaan putra-putri Kuningan
yang duduk di Senayan, dapat membantu percepatan pembangunan daerah,” harapnya.
Selanjutnya yang tak kalah penting
kata Masuri, adalah keberadaan para Caleg asal Kuningan ini, harus bisa menjadi
filter kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang menguntungkan bagi
masyarakat. Apakah itu kebijakan baru sekedar menjadi wacana, maupun kebijakan
yang sudah ditetapkan.
“Sehingga tidak lagi lahir kebijakan
pemerintah seperti status gunung ciremai yang ditetapkan sebagai Taman Nasional
Gunung Ciremai (TNGC). Dimana status tersebut sampai sekarang masih menimbulkan
pro dan kontra di masyarakat. Terakhir kami mengajak kepada semua masyarakat
Kuningan, untuk bersama-sama mensukseskan Pemilu serentak 2019,” pintanya.
Sementara Ketua KPU Kuningan Asep Z
Fauzi menuturkan, bahwa visi misi yang disampaikan tentu harus tersampaikan
secara efektif kepada pemilih, sebagai bagian dari pemenuhan hak politik warga
negara dalam hal ini pemilu. Namun di sisi lain, pemilih tentunya punya hak
untuk menerima informasi terkait dengan program-program dalam rangka mendorong
frekuensi politik bagi pemilih itu sendiri.
“Harus diketahui bukan hanya ada 6
orang saja yang ada disini untuk merebut 7 kursi, tapi ada 97 orang dari 16
parpol yang berkompetisi memperebutkan 7 kursi di Dapil Jabar X. Hasil resapan
data pemilih tetap, ada sebanyak 851.417 pemilih terdiri dari 428.872 laki-laki
dan 422.545 perempuan,” sebutnya.
Menurutnya, hal itu penting untuk
diketahui terkait bagaimana menerapkan pola pendekatan para calon dalam meraih
suara pemilih. Sehingga grand desain yang telah dirancang calon maupun tim
kampanye dapat menyampaikan secara efektif kepada para pemilih sesuai dengan
segmentasinya masing-masing.
Para caleg jangan mendiskriminasi
kategori pemilih tertentu, hanya mengambil segmen milenial misalnya, hanya
mengambil segmen perempuan misalnya, atau memilih segmen yang berlatar belakang
mahasiswa, atau bahkan pemilih disabilitas.
“Kewajiban semua kontestan adalah
melayani semua pemilih, memenuhi hak politiknya dengan menyampaikan barbagai
visi misi program dan lain-lain, melalui media-media yang sudah ditentukan baik
itu APK, bahan kampanye, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, ada juga
penayangan iklan di media massa, melalui rapat umum dan lainnya,” pungkasnya.
Post a Comment