Optimisme Sekolah Rakyat
Oleh: H.Yusron Kholid, S.Ag. M.Si,
Lembaga pendidikan formal bernama sekolah atau yang berciri khas agama Islam disebut madrasah diperuntukkan bagi semua rakyat. Penyebutan *sekolah rakyat* dimungkinkan sebagai bentuk peneguhan universalitas bagi segenap bangsa Indonesia yang nyata meniadakan kelas warga bangsa sebagaimana pernah dialami di masa kolonial Belanda.
Pemerintah telah penuh seksama mendesain program sekolah rakyat yang wajib ada disetiap kabupaten / kota diseluruh wilayah Indonesia.
Peruntukkannya tiada lain solusi faktual dan rasional mengangkat harkat dan martabat warga masyarakat khususnya bagi keluarga miskin terlebih miskin ekstrim yang tak dapat bersekolah secara patut.
Desain rancangannya tidaklah bersifat proforma melainkan diformat secara ideal selaras tujuan pendidikan nasional yakni bagi pembentukan siswa dalam mengembangkan potensi dirinya dengan penguatan keberimanan serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ber-akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta penuh tanggungjawab.
Tentu dalam konteks lebih ideal dari pandangan Islam kerangka membentuk manusia yang beriman dan berakhlak sebagai mandataris Alloh dimuka bumi - kholifah fil ardl - serta menjadi rahmat bagi sesama dan alam semesta.
Dalam hal pola pendidikan ber-asrama atau boarding school dengan segala fasilitas yang dimestikan termasuk pemenuhan standar kebutuhan lainnya sesuai potensi dasar siswa itu sendiri, maka kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan patut terseleksi dengan sungguh sungguh melalui mekanisme baku serta prosedur ekstra pembesikannya.
Kemudian dari itu, sistem penerimaan siswa yang diyakini direspon kuat oleh warga patut terstandar secara jelas, tegas dan berkesetaraan.
Jelas artinya siapa dan berapa prosentasi setiap desa dari 376 desa/kelurahan dapat diterima. Tegas artinya kalangan tak terkategori miskin walau berpura miskin wajib dipertanggungjawabkan oleh pihak berkompeten khususnya kepala desa. Berkesetaraan artinya Jauhi kesan Sekolah Rakyat sebagai sekolah jauh mutu dibanding sekolah/ madrasah formal lainnya,
Kita bersyukur bahwa pemerintah pusat telah gulirkan anggaran sesuai kebutuhan nyata, dan bagi Kuningan program dimaksud sangat linier dengan cita daerah sebagai kabupaten pendidikan. Saya optimis, ini bagian peluang sekaligus blessing indisguise menuju Kuningan MELESAT.
*)Penulis: Mantan guru MI - MTsN - SMK dan instruktur Program Pendidikan D.II. UIN Bandung.
Post a Comment