SW #5 PWI Kuningan, Rokhmat Ardiyan Beberkan Kunci Sukses Menjadi Pengusaha



KUNINGAN (KN),- Pengusaha Rokhmat Ardiyan membeberkan kunci menjadi pengusaha sukses kepada anggota dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kuningan di Pendopo H. Rokhmat Ardiyan, Palutungan Cisantana (sebelah barat Arunika Eatery) Kecamatan Cigugur, Jumat (24/11/2023) malam.




PWI Kuningan sengaja berkunjung ke Entrepreuneur/Bos Puspita Cipta Group/Bos SPBE Oleced/Bos Rest Area Cirendang/Bos Arunika Eatery itu dalam program Sharing Wawasan (SW) kelima bertagline "Bisnis Yang Cocok Buat Wartawan" menjelang Konferensi Kabupaten PWI Kuningan 14 Desember 2023.


Acara tersebut diawali dengan Shalat Berjamaah, Yasinan dan Doa Bersama (Jumat Berkah), mendoakan keselamatan Indonesia dan kemerdekaan Palestina. 


Rokhmat Ardiyan mengatakan, PWI adalah organisasi profesi wartawan yang tertua dan banyak melahirkan tokoh-tokoh besar, diantaranya Jakob Oetama pemilik koran Kompas, kemudian Dahlan Iskan dan Surya Paloh. Bahkan ada yang menjadi tokoh nasional, menteri, anggota dewan, wapres dan menjadi pengusaha pun banyak.


"Saya salut kepada PWI dan profesi sebagai wartawan yang biasanya berawal dari hobi menulis, dekat dengan masyarakat dan tahu tentang kesulitan, persoalan di masyarakat namun tidak sedikit wartawan bisa menjadi pengusaha sukses," katanya.


Tentunya, lanjut dia, untuk Kabupaten Kuningan pun sudah banyak kontribusi yang diberikan PWI dalam hal kontrol sosial kepada lembaga pemerintah, eksekutif maupun legislatif.


"Saya sangat berharap PWI tetap kritis menyikapi persoalan-persoalan sosial dan tanpa media  demokrasi akan runtuh karena salah satu pilar demokrasi adalah jurnalis ya media. Jadi sangat penting sekali media dalam memberikan wawasan kebangsaan demokrasi," katanya.


Menurutnya, pertemuan hari ini ada semacam gagasan, ide dan bisnis ini sangat menarik. Ada 9 pintu rizki dari perdagangan, bisnis, usaha dan salah satunya dari profesi, apakah dokter, pegawai negeri maupun lainnya.


Disebutkan, 50 persen uang yang beredar di dunia dikuasai oleh orang yang satu persen. 90 persen uang yang beredar di dunia dikuasai oleh orang yang 5 persen. Berdasarkan penelitian di Singapore, Kredit Swiss,  seandainya uang itu dibagi rata ke penduduk seluruh dunia tahun 2014, maka setiap orang kebagian 24 miliar.


Ia memberikan gambaran setelah uang itu dibagi rata kepada seluruh penduduk di dunia. Apa yang terjadi setelah 5-10 tahun yang akan datang?. Orang yang tadi menerima 24 miliar akan kembali lagi miskin.


"Kenapa?. Karena tidak mempersiapkan diri menjadi mental pengusaha, mental entrepreneur. Mental pengusaha adalah investasi, bagaimana uang itu agar bekerja saya hanya tidur-tiduran sampai bisa jalan-jalan uangnya bekerja," katanya.


Sementara orang yang tadi mendapatkan uang 24 milyar dipakai untuk jalan-jalan, shopping,  beli mobil mewah, membuat rumah dan konsumtif maka habis uangnya. Sedangkan yang punya uang, uangnya kembali punya hotel, rumah sakit, pabrik, mobil dan punya dealer, yang punya hermes, jam rolex uang itu akan kembali lagi.


"Nah buat teman-teman media bagaimana uang mengejar kita tanpa kita bekerja. Uang itu kakinya empat sedangkan kita hanya dua, ketika uang dikejar-kejar akan lari tapi bagaimana caranya uang mengejar kita. Ini tentunya akan mempengaruhi mindset, tindakan apa yang akan dilakukan karena langkahmu hari ini akan menentukan keberhasilanmu," katanya.


Rokhmat Ardiyan yang tercatat sebagai Caleg DPR RI Partai Gerindra Dapil Jabar X (Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran) memaparkan berbagai contoh bisnis dan orang-orang yang berhasil dalam berbisnis. Termasuk memberikan rumus dalam menjalankan bisnis.


Terkait bisnis untuk wartawan, dalam berbisnis harus fokus, jika ingin besar harus total tapi ini sulit dilakukan karena menjadi wartawan itu dasarnya hobi atau senang menulis, orang kalau sudah suka susah melepaskannya.


Kecuali melakukan bisnis atau usaha sampingan yang tidak banyak menguras tenaga dan pikiran. Misalnya bisnis franchise adalah bentuk kerja sama usaha antara pemilik merk dagang, produk atau sistem operasional.


Kerja sama ini didelegasikan kepada pihak kedua yang berhak mendapatkan izin untuk pemakaian merek, produk serta sistem operasional tersebut dalam menjalankan sebuah usaha.


"Segala sesuatu di dunia ini sudah tercatat sebelum manusia dilahirkan tapi yang terpenting perbuatan kita jangan merugikan orang lain karena ada hukum afirmasi apa yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita, kebaikan akan dibalas kebaikan," katanya.


Satu hal lagi, kesuksesan karena kemandirian, gagasan dan keberanian. Berbisnis itu harus tahu peluang dan potensi yang bisa dilakukan dan jangan hanya wacana tapi direalisasikan.


Pewarta : deha.

Diberdayakan oleh Blogger.