Lebih Baik Disebut Orang Kampung daripada Kampungan

Salah satu lokasi sering terjadi pelanggaran lalu lintas di perempatan jalan Otista-Dewi Sartika-Puspa Lubis, Kelurahan Kuningan.


KUNINGAN (KN),- Masih adanya pengendara di Kabupaten Kuningan yang rendah disiplin berlalu lintas, diantaranya menerobos jalur satu arah, menurut salah seorang warga Sawahwaru, Kelurahan Kuningan, perilaku itu mencerminkan sikap yang kampungan.


"Terus terang saya merasa kesal melihat warga Kuningan yang sengaja menerobos jalan satu arah. Lebih baik disebut orang kampung daripada kampungan," kata Nana Supriatna, pemudik yang merantau di Jakarta, kepada kamangkaranews.com, di depan salah satu toko modern kawasan Dewi Sartika, Sabtu (29/4/2023).

Dijelaskan, kejadian tersebut ketika ia mengemudi mobilnya melewati jalan Otista dari pertigaan Jenderal Sudirman menuju jalan Dewi Sartika, ternyata dari arah depan ada pengendara sepeda motor memaksa masuk.

"Padahal di pinggir jalan sebelah barat perempatan Otista-Dewi Sartika-Puspa Lubis terdapat rambu lalu lintas dilarang masuk, bahkan di tengah jalan ada barier warna oranye dan tadi hampir terjadi tabrakan karena pelanggaran lalu lintas bukan hanya membahayakan pengendara itu sendiri tetapi juga orang lain," katanya.

Menurutnya, kondisi itu disebabkan dua faktor, pertama, pengendara yang rendah disiplin berlalu lintas ditambah sikap yang arogan. Faktor kedua, kurangnya pengawasan dari aparat berwenang yaitu Polisi Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan.

Pelanggaran juga sering terjadi di ruas jalan satu arah Langlangbuana (Pagajahan) dari arah jalan Jenderal Sudirman menuju Pasar Kepuh. Kemudian di Cipicung dari arah barat (Cigugur) menerobos ke jalan Jenderal A. Yani. Selain itu pula dari perempatan jalan Ir. H. Juanda-Aruji Kartawinata-Eyang Weri menuju Pasar Baru.

Hal itu, imbuhnya, jangan dibiarkan karena para pelanggar akan menganggap enteng dan tidak ada efek jera meskipun melanggar Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.

Mengenai pengaturan dan rekayasa jalur lalu lintas di Kuningan Kota, sebagai warga masyarakat Kuningan di perantauan mengapresiasi dan berterima kasih kepada Satlantas Polres serta Dinas Perhubungan.

Ditanya kapan balik ke Jakarta, ia beserta keluarganya merencanakan minggu besok karena hari ini masih ingin menikmati suasana di kampung halaman.

"Besok kang kami kembali ke Jakarta, nanti malam mau jalan-jalan dulu melihat delman yang banyak lampunya di Tamkot," kata dia sambil tertawa.

Pewarta : deha.

Diberdayakan oleh Blogger.