Kesan Ketua DPRD Kuningan terhadap Almarhum Aang Hamid Suganda





KUNINGAN (KN).- Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, mengatakan, ada kenangan tersendiri terhadap Almarhum Aang Hamid Suganda mantan Bupati Kuningan 2003-2008 dan 2008-2013 yang meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Senin (20/6/2022) pukul 22.55 WIB.

Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, SE.



Dikatakan, pada awalnya Almarhum sebagai pengusaha di Bogor, ia bersama koleganya mengajaknya untuk berkiprah di Kabupaten Kuningan menjadi kepala daerah.

"Almarhum Pak H. Aang Hamid Suganda merupakan figur orang tua, kawan, sahabat dan guru," kata Kang Zul, panggilan akrab Nuzul Rachdy kepada kamangkaranews.com di ruang kerjanya, Selasa (21/6/2022).

Menurutnya, Almarhum meninggalkan legacy (warisan) dan jasa yang  membanggakan terutama kepada generasi penerus yang tidak ternilai dan terhadap pembangunan Kabupaten Kuningan.

Kabupaten Kuningan yang tadinya tidak diperhitungkan di Jawa Barat tapi dengan terobosan yang dilakukan Almarhum sekarang cukup maju dan berkembang.

"Tak heran Pak H. Aang dijuluki sebagai Bupati Hotmix karena beliau memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan mulai akses poros desa, poros kecamatan, jalan kabupaten dan jalan lingkar adalah ide original Pak H. Aang," katanya.

Oleh karenanya, sangat wajar jika warga masyarakat merasa kehilangan dengan kepergian (meninggalnya) Aang Hamid Suganda.

Apalagi Almarhum merupakan figur yang tidak membeda-bedakan ketika berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain, apakah anak muda atau pun orang tua.

"Pak H. Aang cukup dekat dengan siapapun dan familiar. Satu lagi ciri khas yang tidak bisa saya lupakan beliau sosok yang tegas tapi humanis,"  katanya.

Kang Zul mengaku sering berselisih paham namun hanya sesaat, setelah itu akrab kembali dan tentunya sikap seperti itu sangat ia kagumi.

"Semoga Almarhum ditempatkan di sisi ALLAH SWT  diterima amal ibadahnya, diampuni dosanya dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi takdir dari Yang Maha Kuasa," harapnya.

Ditanya apakah DPRD Kuningan ada rencana akan menobatkan Almarhum sebagai Bapak Pembangunan secara legalitas formal, Kang Zul menuturkan, itu gagasan yang positip dan rasional.

"Saya sependapat dan setuju sekali kalau Pak H. Aang Hamid Suganda dinobatkan sebagai Bapak Pembangunan mengingat jasa beliau terhadap pembangunan Kabupaten Kuningan," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, penobatan Almarhum sebagai Bapak Pembangunan bukan berarti mengkultuskan tetapi pemimpin yang punya legacy yang baik harus dikenang.

"Agar generasi penerus bisa meneruskan jasa-jasa dan pemikiran beliau demi Kabupaten Kuningan," harapnya.

Aang Hamid Suganda, lahir di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, 15 Desember 1942, meninggal dunia usia 80 tahun di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Senin (20/6/2022) pukul 22.55 WIB.

Almarhum meninggalkan lima orang anak, Rini Anggraeni, Erik Irawan Suganda, Lea Meirina Oktaviana, Sonya Puspasari Suganda dan M. Ridho Suganda yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kuningan.

Aang Hamid Suganda dikebumikan di samping makam istrinya, Utje Choeriah Hamid Suganda di TPU Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan. Utje meninggal dunia 17 April 2016 dan pernah menjabat Bupati Kuningan 2013-2016.

Pewarta : deha
Diberdayakan oleh Blogger.