Menpan RB, Tahun 2019 Resolusi Kerja Harus Lebih Baik
BANDUNG
(KN),- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin,
mengatakan, awal tahun 2019 merupakan periode yang tepat, iklim yang baik bagi
semua instansi pemerintah memulai resolusi kinerja yang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
Hal
itu disampaikan dalam pemberian penghargaan Hasil Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (LAKIP) tahun 2018 498 kabupaten dan kota se-Provinsi Jawa
Barat, Banten dan Sumatera di Trans Luxuri Hotel Bandung, Senin (28/1/2019).
“Semangat
perubahan ini hendaknya terus melandasi jiwa dan perjuangan kita semua Aparatur negara, untuk semakin adaptif
terhadap perubahan, untuk selalu bekerja keras, inovatif dan kreatif dalam
menjalankan program kerja pemerintah,” katanya.
Sehingga,
lanjutnya, pembangunan di pusat maupun daerah dapat berjalan cepat, tepat dan
akurat menyentuh segitiga harapan, harapan publik, harapan sektor privat maupun
harapan pemerintah itu sendiri.
Melalui
SAKIP, paradigma kinerja pemerintahan diubah, bukan lagi sekedar melaksanakan
program kegiatan yang dianggarkan, tetapi melakukan cara yang paling efektif
dan efisien untuk mencapai sasaran itu.
Kedua,
memastikan bahwa anggaran hanya digunakan untuk membiayai program atau
kegiatan prioritas yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan. ketiga,
memastikan penghematan anggaran melalui dihapusnya kegiatan yang tidak penting,
yang tidak mendukung kinerja instansi.
Satu
hal lagi, lanjutnya, yang menjadi agenda kedepan yang erat kaitannya dengan
sakip, yaitu penyederhanaan laporan. Pertama, laporan penyelenggaraan
pemerintah daerah. Kedua, laporan keterangan pertanggungjawaban dan ketiga laporan
kinerja akan diintegrasikan dalam bentuk laporan kinerja penyelenggaraan
pemerintah daerah.
Sedangkan
laporan keuangan tetap terpisah sendiri. prosesnya sedang dalam tahapan di Kemendagri
untuk merumuskan sistematikanya, tata caranya serta metode evaluasinya.
Selain
itu, sakip juga berkaitan erat dengan zona integritas yang menjamin
terbangunnya budaya kinerja, manajemen sdm, proses bisnis dan cara kerja yang
efektif dan efisien, pengawasan dan pengendalian internal, transparansi, serta
peningkatan kualitas pelayanan. Dibangunnya zona integritas, berarti sudah
membangun 50% pondasi untuk berjalannya sakip secara “on the track”.
Evaluasi
akuntabilitas bukan pula sebagai ajang kompetisi tentang keberhasilan mencapai
indikator penilaian, tetapi lebih kepada bagaimana mengasistensi, 8 mendampingi
dan memberi saran perbaikan untuk masalah yang dialami.
“Inilah
perbedaannya à tim dari Kemenpan RB ready 24 jam, setiap saat ada dan
terbuka untuk membantu bapak dan ibu sekalian dalam menyusun perencanaan,
mengevaluasi pelaksanaan program, memberikan masukan serta mengawasi target
capaian program itu,” katanya.
Hasilnya
sangat drastis, ada perubahan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun,
jumlah yang mendapatkan nilai lakip dengan predikat a, bb dan b semakin
meningkat setiap tahunnya.
Artinya,
sakip meluas sangat cepat, semakin banyak aparatur negara yang paham tentang
menjalankan akuntabilitas roda pemerintahan, sehingga mendorong semakin cepat
pula roda pembangunan bangsa bergerak menuju visi Indonesia 2045, Indonesia
yang maju dan madani, menjadi negara terbesar kelima di dunia. (*)
Post a Comment