Sinergitas Pemkab Kuningan dan Pemprov Jabar Turunkan Rentan Pangan di Cimenga
KUNINGAN,- Salah satu komitmen Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) menjamin hak dasar masyarakat atas pangan yang cukup, aman dan bergizi, diantaranya memberikan bantuan terhadap warga masyarakat di desa yang termasuk kategori kerentanan pangan prioritas 1.
"Penyaluran bantuan pangan bagi masyarakat rentan, hasil dari kajian Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Tahun Anggaran 2025 di Balai Desa Cimenga Dusun Ciawitali, Kecamatan Darma, Rabu (4/6)," kata Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6/2025).
Disebutkan, dalam kegiatan itu memberikan bantuan 230 paket pangan sebagai bentuk intervensi nyata terhadap wilayah dengan status kerawanan tinggi dan hal itu merupakan hasil tindak lanjut dari pemetaan kerentanan pangan berbasis data FSVA yang menjadi rujukan nasional.
"Kami tidak bekerja berdasarkan asumsi tapi berdasar data. Cimenga menjadi prioritas karena fakta di lapangan memang menunjukkan kebutuhan akan intervensi langsung. Tapi kami berharap ini menjadi yang terakhir karena masyarakat Cimenga akan segera bangkit dan mandiri," katanya.
Bantuan tersebut merupakan sinergi antara Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Kuningan. Dari provinsi disalurkan 10 kg beras untuk 200 keluarga dan dari cadangan pangan daerah ditambahkan 5 kg beras, 1,5 kg telur, 1 kg daging ayam, 1 liter minyak goreng serta susu untuk total 230 keluarga penerima.
Pemerintah Kabupaten Kuningan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholder, mulai dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, para petani, lembaga penyuluh, media massa, hingga masyarakat desa yang ikut mendukung pelaksanaan kegiatan ini.
"Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Terima kasih kepada semua pihak yang terus berkontribusi, dari lapangan hingga kebijakan," katanya.
Dengan langkah yang tepat dan kolaborasi yang erat, Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berikhtiar memastikan tidak ada satu pun warganya yang tertinggal dari akses terhadap pangan yang layak.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Linda Al Amin, menegaskan bahwa penyediaan cadangan pangan provinsi adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat.
"Cadangan pangan bukan hanya untuk situasi bencana, tapi juga untuk menjawab kondisi kerentanan seperti di Cimenga. Kami harap, dengan sinergi yang kuat bersama pemerintah kabupaten, tidak ada lagi desa dengan status rawan pangan di tahun-tahun mendatang," katanya.
Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Ela Helayati, mengatakan pentingnya peran perempuan dan keluarga dalam membangun ketahanan pangan.
"Ketika dapur tidak mengepul, harapan bisa pudar. Kami hadir di sini bukan hanya membawa sembako, tapi juga semangat agar tak satu pun anak di Kuningan mengalami kekurangan gizi," katanya.
Ketahanan pangan nasional dimulai dari meja makan keluarga. Dan peran ibu rumah tangga sangat strategis dalam memastikan itu terjaga.
Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Jajang Jana, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut dan mengingatkan pentingnya menjadikan bantuan ini sebagai titik tolak pemberdayaan.
"Kita tidak ingin masyarakat hanya bergantung. Bantuan ini harus menjadi dorongan agar masyarakat bisa lebih mandiri dan produktif. Tujuan akhirnya adalah Kuningan bebas dari kemiskinan ekstrem.”katanya.
Kepala Desa Cimenga, Nana Rukmana, menjelaskan bahwa distribusi bantuan dilakukan secara merata untuk dua blok wilayah, masing-masing 115 paket. Prioritas diberikan kepada warga yang belum masuk dalam program PKH maupun bantuan sosial lainnya.
"Kami pastikan distribusi dilakukan secara adil dan menyasar mereka yang benar-benar membutuhkan. Ini bentuk tanggung jawab kami agar bantuan tepat sasaran," katanya.
Pewarta: deha/Ist.
Post a Comment